Cerpen

Mengejar Cinta Sampai Ke Jepang

Nama saya arisal zandi, kehidupan saya ya biasa2 aja  tinggal di perumahan elite dikit di bekasi itu menurut saya. Di rumah saya tinggal bersama ayah, ibu dan adik yang sangat saya cintai. Saya kuliah di salah satu universita di Jakarta bernama Delusion University. Di sana saya bersama sahabat-sahabat saya yang udh saya kenal dari masa sekolah di SMP dan SMA, yaitu topic, ende, ade, anto, apit, ucup, aki, imam, keki, dana, reyvan dan kita membuat sebuah grup yang bernama Disconncected. Sekarang saya berumur 20 tahun sebentar lagi, ya sebenernya biasa aja tapi yang buat gak biasa adalah saya masih jomblo dari semua sahabat saya. Semua sahabat saya sudah punya pasangan seperti topik dengan dini, dayat dengan zaenab, ade malah seperti playboy dia mau memeliki sinka dan dhike, anto dia setia banget sama Ve, apit dengan onya, ucup dengan indah, aki dengan gita dan imam dengan vanka, keki dengan gaby,dana dengan melo dan bahkan reyvan di perebutkan yona dan cigul. Sebenernya sih g mau iri karena mereka semua adalah sahabat-sahabat saya tapi yang namanya manusia pasti punya perasaan itu. semua sahabat-sahabatku sudah melakukan banyak cara untuk membuatku dapat pasangan dengan menjodohkan ataupun yang lainnya dan dari semua itu tidak ada yang berhasil tapi semua itu berubah ketika dia datang seorang mahasiswi pertukaran mahasiswa/i delusion university dengan salah satu universitas di jepang.
Pertama kali bertemu dengan dia adalah hari pertama masuk setelah liburan panjang. Hari itu senin dengan mata kuliah dosen yang kata senior sih killer, yang membuat makin menakutkan adalah kesiangan yang membuat saya harus buru-buru karena hari pertama. Sayapun berlari dari depan gerbang suapaya sampai tepat waktu, “ayo lebih cepat tinggal beberapa kelas lagi sampai tujuan” ujar saya ke diri sendiri. Hanya tinggal 1 kelas lagi saya pun tertabrak dengan seorang mahasiswi, sayapun marah-marah karena sedang terburu-buru “gimana sih kalau jalan tuh lihat-lihat”. Dia pun menjawab dengan suara yang kecil “kamu yang gimana dikampus lari-larian”. Pas saya melihat wajahnya saya pun terdia dan tak bisa berkata apa-apa, saya berfikir apakah ini yang namanya cinta dalam pandangan pertama,
“hei-hei kamu dengar tidak yang saya bilang” ujarnya dengan suara kecil yang khas
 “oh maaf saya sedang buru-buru karena kesiangan” ujar saya membalas
“buru-buru? Apa itu buru-buru” pertanyaannya dengan wajah polos
“buru-buru itu saya haru cepat-cepat kerena melakukan sesuatu yang tidak tepat waktu” jawab saya
“oh emangnya kenapa?” ujarnya
“iya saya telat mata kuliah pertama , oh iya saya sedang telat saya pergi dulu ya dadah” jawab saya dengan wajah panik
“oh iya dadah” jawabnya dengan  wajah polosnya
Sayapun akhirnya sampai dikelas dan ketika membuka pintu untungnya dosen tersebut belum datang “untung belum datang dosennya” ujar saya. Saya duduk di sebelah anto dan bertanya “to dosennya kemana kok belum datang jam segini?” , “oh dosennya kan emang tidak masuk emang kamu tidak di sms” jawabnya, “hah gak masuk, aduh udah buru-buru juga” ujar saya sambil melihat handphone, “hahahaha lagian telat mulu sih kalo ke kampus” celetuknya. Seketika didalam hati “tadi cantik, polos dan imut juga ya, oh ya lupa lagi nanya namanya”.
Hari-hari pun berlalu sayapun selalu memikirkan dia orang yang belum saya kenal tetapi membuatku selalu memikirkannya dan membuat saya mengambil keputusan “saya harus kenal dengan dia”. Besoknya kuliah seperti biasa dan mendengar dari sih topik katanya “eh san tw gak ada mahasiswi pindahan dari jepang cantik loh dan menurutku cocok sama kamu” jawabku “jangan-jangan dia lagi”, “siapa san?” topik bingung , “ah bukan siapa-siapa pik” jawabku sambil tersenyum.
Sayapun jadi terus memikirkan dia, apalagi setelah mendengar dari sih topik “siapa ya namanya”. Akhirnya saya memutuskan untuk kekelasnya dia dan berusaha untuk kenal sama dia dan usaha itu pun  berbuah manis karena tiba dia menyapa saya.
“hai, kamu yang waktu itukan” ujarnya
“hai, iya oh ya kita belum kenalan ya namaku arisal zandi” kataku
“oh iya aku rena nojawa salam kenal” jawabnya sambil mengeluarkan senyum yang sangat manis
“eh iya kamu mahasiswi baru ya?” tanyaku
“iya aku baru kesini sebagai mahasiswi perpindahan  antara kampus ini dengan kampusku di jepan” jawabnya
“wah jepang ya aku mau kesana” sahutku sambil tertawa kecil
“kalo kesana bilang-bilang ya, oh ya aku pergi dulu ya” katanya sambil pergi dari kelas
Sebenarnya ini bukan perbincanganku dengan dia yang pertama tetapi entah kenapa selalu deg deg-an jika bertemu dengan dia “eh dia bilang kalo kesana bilang ya berarti g akan lama donk dia disini” pikirku.
Untuk itu saya harus cepat-cepat nih melakukan pendekatan dengan dia tapi bagaimana ya caranya. Oh ya gimana kalo dikasih hadiah dan perhatian sepertinya itu cara yang ampuh. Entah kenapa seperti jodoh ketika mau pulang sayapun bertemu dengan dia dari kejauhan terlihat senyuman manis dan wajahnya yang polos membuatku terdiam dan ingisn sekali melihatnya terus menerus. Dia pun memanggil saya dan dengan senang saya menjawab sambil mendekatinya. Disana kami berdua ngobrol cukup lama dan akhirnya kuberanikan diri untuk mengajaknya makan dan pulang bersama untungnya dia mau. Lalu ku ajak dia ke café tempat biasa saya dan sahabat-sahabat saya makan karena makanannya enak, tempatnya nyaman dan juga romantis. Disana kami ngobrol berdua
“enak loh makanan disini dan tempatnya juga nyaman” kataku membuka perbincangan
“oh ya, kita pesen yuk” jawabnya
“ya udah kamu pesen apa?” tanyaku sambil membaca menu
“kamu yang pilih ya pilih yang paling enak” katanya sambil memberikan menu
“oke”jawabku
Disana sambil menunggu makanan datang aku bertanya tentang dirinya dan akhirnya makanannyapun datang. Kami makan sambil melanjutkan perbincangan tadi yang membuatku tahu ia tinggal dimana, apa makanan kesukaanya, hobbynya dll tentang dirinya tetapi yang membuatku sedih adalah dia tinggal di jepang dan disini hanya untuk 2 bulan karena menajalanin pertukaran mahasiswa/i yang membuatku semangat unutk mendekatinya karena cuma ada waktu selamat 2 bulan. Tanpa terasa waktu terus berlalu dan saya harus mengantarnya pulang ke apartemennya tapi ingin sekali bersama dia lebih lama lagi sambil meminum teh lalu katanya “sebentar lagi akan hujan kayanya” dan tiba-tiba hujanpun turun yang membuatku senang karena dapat bersama dengan dia dan ku berharap hujan tidak berhenti. Kamipun melanjutkan obrolan sambil menunggu hujan berhenti dan pada akhirnya hujanpun berhenti lalu saya mengantarnya pulang.
Setelah semua itu membuatku yakin bahwa dialah orang yang kucari selama ini walaupun waktu yang ada hanya 2 bulan untuk medekatinya. Hari-haripun berlalu dan saya terus berusaha untuk mendekatinya dengan banyak cara seperti memberikan perhatian, menjemput dan mengantarnya pulang kuliah,membantu dia dalam mengerjakan tugas karena dia tidak terlalu lancar dalam berbahasa Indonesia, mengajaknya olahraga bersama atau lari pagi bersama, mengikuti kelas yang ada rena agar bisa deket sama dia, ikut les bahasa jepang agar bisa mengobrol dengan dia, mengajaknya jalan-jalan ke pantai, megajaknya makan dan merubah semua yang ada didiriku yang pastinya untuk selalu membuat dia tersenyum tetapi waktu untuk mendekati sudah mau habis karena dia tinggal di Indonesia hanya tersisa 1 hari lagi.
Dan disisa 1 hari lagi saya harus menembaknya dan ku kumpulkan semua keberanian untuk melakukan itu. Setelah semua keberanian terkumpul saya langsung berangkat ke apartemennya dia untuk mengatakan semua perasaan yang ada dihati dan akhirnya tiba disana sayapun memanggilnya tetapi tidak ada jawaban “mungkin dia sedang kuliah” pikiru. Lalu saya meneleponnya untuk menanyakan dia ada dimana
“hai rena, ada dimana?”tanyaku
“hai san, aku ada di bandara”jawabnya
“hah, dibandara memangnya kamu mau ngapain?”tanyaku dengan panic
“oh ya, maaf ya san aku lupan untuk meberitahukan ke kamu jika aku pulang lebih awal karena urusanku di Indonesia sudah selesai” jawabnya
“apa,, tetapi akukan belum ……” kataku dengan tidak percaya bahwa dia akan pulang ke jepang
“belum apa san?” tanyanya
“aku akan kebandara sekarang, kamu tunggu ya” jawabku sambil mematikan handphone
“tapi pesawatnya sudah mau berangkat” kata rena tetapi handphone sudah terputus
Setelah itu sayapun langsung ke bandara dengan menggunakan taksi setelah beberapa lama di perjalanan akhirnya sampai juga di bandara. Sayapun berlari didalam bandara untuk mencari dimana rena berada dan bertanya diaman tempat sebelum pesawat berangkat sambil berharap bahwa rena belum pergi meninggalkan Indonesia karena kalau sudah saya akan menyesal sama diri saya sendiri setelah berlari-lari akhirnya kutemukan dia ada di tempat sebelum memasuki pesawat. Lalu kupanggil dia dengan keras dan berjalan mendekatinya
“hai san , kenapa kamu kesini?” tanyanya
“rena aku ingin bilang sesuatu, aku sudah menyukai rena selama 2 bulan ini ketika pertemuan pertama kita dulu aku merubah semua yang ada di diriku untukmu, mengikuti kelas yang sama denganmu, mengikuti les bahasa jepang. Semua untukmu tapi aku baru mengerti sekarang bahwa ini adalah hal pertama yang harus dilakukan yaitu bilang pada rena bahwa aku mencintai rena” kataku dengan tergesa-gesa
“aku …..” kata rena dengan tidak begitu jelas karena suara di sekitar bandara
Dan diapun meninggalkan saya dan naik ke pesawat dengan meninggalkan jawaban yang belum kudengar dengan jelas apa jawaban rena, apakah dia mencintaiku atau tidak. Hari-haripun berlalu tetapi aku tetap tidak bisa berhenti memikirkan apa jawaban rena sebenarnya ku telepon nomornya tidak aktif dan tidak ada kabar dari rena tapi aku harus tetap tidak boleh menyerah untuk tahu apa jawaban dari rena walaupun harus mengejar cintai sampai kejepang.
Sahabat-sahabat saya terus menghibur karena mereka tahu bahwa saya masih sedih karena kehilangan rena tanpa tahu apa jawaban rena dan suatu hari mereka mengajakku untuk pergi liburan ke jepang. Akhirnya sampai di jepang bukannya berfikiran untuk liburan saya malah memikirkan tentang dia tapi saya mencoba melupakannya didepan sahabat-sahabat saya. Keesokan harinya saya melihat seorang wanita yang mirip dengan rena tetapi saya tidak mau langsung mengambil keputusan bahwa itu rena dan mencoba untuk mendekatinya dan tak kusangka itu rena yang membuatku gugup di depannya.
“rena”kataku dengan gugup
“iya ada apa, Sandi sedang apa disini?” tanyanya
“aku sedang menunggu jawaban kamu dulu, kamu?” kataku

“aku sedang, aku sedang menunggu orang yang aku cinta dari Indonesia untuk datang ke jepang” katanya sambil mengeluarkan senyum yang manis.

0 komentar: